Januari 2014 - AFFILIASI BELAWA

Affiliasi marketing

Unknown — @ 21.04

Silakan tanya semua anak kecil yang ada disekitar kita, kalau udah gede mau jadi apa? saya bisa pastikan tidak ada satupun yang akan menjawab : internet marketer. Jawaban paling mainstream adalah presiden, polisi, dokter atau sekarang yang lagi ngetrend, jadi chef – tukang masak.




Akui saja, profesi internet marketer adalah profesi yang sangat marjinal. Tidak semua orang mengerti apa dan bagaimana proses dan pencapaian yang sudah dan akan dicapai. Ribuan orang internet marketer di Indonesia, saya sangat yakin akan menjawab : swasta atau wiraswasta sebagai profesi di KTP.

Sampai dengan saat ini saya tidak berani mengungkapkan apa yang menjadi potensi internet marketer di Indonesia. Sayangnya pemerintah tidak mengerti kita. Tidak mengerti apa yang sudah kita lakukan. Saya berani klaim, jutaan dollar telah masuk ke Indonesia melalui teman-teman internet marketer. Setiap bulannya, puluhan ribu dollar mengalir deras ke rekening di Indonesia manifestasi dari pekerjaan yang dilakukan dengan penuh peluh dan cinta. Beberapa kali saya ketemu dengan perwakilan pemerintah daerah saya ini  dan mereka tidak mengetahui daerahnya penuh dengan bakat internet marketer. Luar biasa.

Saya berulangkali berteriak di berbagai forum bahwa internet marketer Indonesia memerlukan pengakuan dari Pemerintah. Paling tidak profesi ini harus dipandang sebagai sebuah profesi yang layak terhormat. Perbandingannya begini. Saya mengenal banyak teman yang juga mempunyai penghasilan dollar. Banyak dari mereka yang bekerja di luar negeri, seperti di kapal pesiar, restoran, hotel bahkan PRT di luar negeri.

Beberapa dari mereka, demi sejumput dollar bahkan rela menggadaikan negaranya, meminta right of asylum (perlindungan) pemerintah USA dengan alasan hidupnya terancam di Indonesia karena perbedaan agama yang dianutnya. Kebohongan besar. Pengkhianatan terhadap hati nurani dan diri sendiri. #Sedih

Bukan saya mengerdilkan arti teman-teman baik saya yang bekerja di luar negeri. Tetapi mereka yang ada disana, akan membelanjakan hasil kerjanya di negeri sana pula. Sementara kita internet marketer, dollar yang dibawa masuk ke Indonesia akan dibelanjakan di negara kita tercinta ini. Artinya perputaran uang akan terjadi di dalam negeri. Ini yang membuat negeri ini kuat. Disadari atau tidak. Jadi, selayaknya internet marketer Indonesia mendapatkan pengakuan yang layak. Bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari masyarakat.

Akan tetapi, harus diakui, menjadi publisher, apapun itu, tidaklah mudah. Terutama ketika kita harus menjelaskan profesi kita ke orang lain. Ke calon mertua misalnya. Jauh lebih mudah apabila kita punya toko online. Tapi jadi publisher? Atau affiliate? Atau dropshipper? – sungguh gak mudah ngejelasinnya, butuh beberapa kali ketemu dan penjelasan yang berulang kali ke calon mertua bahwa anaknya akan aman secara materiil bersama dengan kita. Sesekali mungkin perlu juga ditunjukkan screenshot, atau check pertama ClickBank kita atau sesekali ajak calon mertua mencairkan Western Union di kantor pos atau indomaret. *nyengir*

Yang saya ingin garis bawahi adalah bahwa tidak mudah menjadi seorang internet marketer. Memerlukan ketekunan dan strategi yang sangat mendalam untuk bisa menghasilkan. Jatuh bangun. Akun di banned, atau duwit gak dikirim oleh CPA Network sudah menjadi resiko besar yang harus ditanggung. Kondisi ini memicu banyak hal. Termasuk beberapa hal yang sudah menjadi umum dan sebetulnya harus dihindari oleh internet marketer itu sendiri. Jangan salah, saya tidak menjelekkan profesi internet marketer ketika menulis ini. Justru saya bangga, karena pencapaian yang sudah saya dapatkan sejauh ini, sehingga bisa menulis yang anda baca sekarang ini.

Dan berikut adalah beberapa hal yang harus anda hindari ketika sudah mencapai titik keberhasilan sebagai internet marketer :

1. Uang adalah segalanya

Tidak bisa disalahkan. Sungguh tidak bisa. Lihat saja setiap motivator di negara kita ini selalu memotivasi kita untuk kaya secara materiil. Menjadi kaya adalah hal wajib di dunia ini. Kaya dalam arti banyak duwit. Tidak ada satupun mentor bisnis yang bilang jangan kaya. Seolah-olah menjadi kaya adalah keharusan dan tidak kaya adalah kesalahan. Semuanya menganjurkan untuk menjadi kaya materiil.

Saya mengamini saja. Tapi, coba definisikan kata : kaya. Alhamdulillah, saya banyak bergaul dengan orang kaya. Dari yang betul-betul kaya karena mengerjakan bisnis dari kecil sampai dengan anak-anak yang terlahir untuk menjadi kaya karena orang tua mereka memang berada. Apakah uang menjadikan mereka bahagia? Nope. Jelas tidak. Banyak dari mereka justru kehilangan jati dirinya karena mempunyai banyak uang.

Karena internet marketing selalu berbicara mengenai Return on Investment (ROI) maka uang menjadi segalanya. Oke, anda menghasilkan milyaran dari internet, so what? Anda akan habiskan seluruh hidup di depan komputer? Berkutat dengan angka konversi, CTR, eCPM, CPM dan lain-lain? Waktu yang anda pakai itu akan menyedot kehidupan anda ke sebuah fase yang menyesatkan. Ketika anda merasa superior dengan dollar yang dipunyai.

Cobalah melihat sekeliling. Apakah anda ‘bermain’ dengan teman-teman yang sama setiap harinya? Berapa banyak teman baru, dari disiplin bisnis yang berbeda, yang anda dapatkan? Apakah anda mempunyai jejaring yang layak untuk anda pertahankan. Atau begini deh, kalau anda tidak lagi menghasilkan dari internet marketing, apakah tean-teman anda masih akan berada di sekitar anda? – pertanyaan-pertanyaan ini yang harus selalu dimunculkan ketika internet marketing sudah menghasilkan sesuatu bagi diri anda. Saran saya : buka diri seluas-luasnya, berteman sebanyak-banyaknya dan bermainlah sepuasnya.

2. Individualistis

Karena kerja internet marketing adalah kerja individual, ini akan membentuk anda menjadi pribadi yang sangat berpikiran sempit. Kondisi antisosial ini akan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Anda tidak memerlukan orang lain untuk berhasil – jargon ini paling tepat dipakai oleh internet marketer pemula. Semua tergantung diri kita sendiri.

Oke, ini sangat terbantahkan. Lets say, anda punya tim. Jadi gak kerja sendirian. Tetap saja, anda akan membentuk tim setelah pekerjaan anda menghasilkan. Ini perbedaan mendasar antara pengusaha internet marketer dan pengusaha yang membangun tim untuk bekerja sama. Internet marketer akan menambah anggota tim demi kepentingan scale up, atau speed up atau complimentary produk (produk pendukung). Misalnya, seorang publisher Adsense akan menambah tim di : penulis konten. Sekali lagi, ini untuk scale up dan speed up. Anda akan menjadi boss dan anak buah hanya mengerjakan hal yang anda minta mereka kerjakan. Sedangkan pengusaha offline, mereka mengembangkan perusahaannya dengan semangat kerjasama. Teamwork diperlukan dari awal. Seorang direktur tidak bisa bekerja sendirian membesarkan perusahaannya. Pasti dibantu oleh timnya.

Individualistis ini yang membuat internet marketer sulit bekerja sama satu sama lain. Saya sudah banyak sekali mendengar pecah kongsi antar pelaku IM karena berbagai hal. Kebanyakan karena yang satu merasa ilmunya dicuri oleh satunya. Ini jamak. Artinya banyak terjadi. Tapi ya itu dunia internet marketing, seseorang akan selalu mempunyai sesuatu yang ‘unik’ baik teknik, strategi ataupun skill untuk menjadi berhasil. Dan sesuatu itu tidak akan pernah dibagikan ke orang lain. Bahkan yang terdekat sekalipun. Karakter ini yang membuat kita semua menjadi pribadi yang individualistis. Wajar dan sangat dimengerti.

3. Teknik adalah nomer satu

HHmmm..ini juga harus dihindari. Pikiran ini akan membuat kita menjadi katak dalam tempurung.
Seakan teknik yang kita punyai selalu akan berhasil setiap saat. Kenyataannya tidak begitu. Dunia internet berkembangnya gak ketulungan, cepat bergerak dan selalu dinamis. Teknik yang kita punyai sekarang mungkin tidak akan bisa kita pakai lagi minggu depan. Jadi, jauh diatas teknik, kita harus berpikir strategi.
Strategi, on the other hand, jauh lebih sustainable. Berpikir strategis akan membuat kita lebih bisa mengantisipasi perubahan yang akan terjadi. Tarikan dari perubahan pola pikir dari teknikal menjadi strategis akan bisa membuka mata bahwa peluang ternyata masih terbuka lebar di sisi-sisi lain. Berpikir strategis membuat kita bisa keluar dari lubang jarum dan tetap berdiri tegak menutup lobang yang satu dengan yang lainnya. Konsep berpikir inilah yang akan menghindarkan anda dari membuat status yang tidak perlu di Facebook, mengeluh panjang atau berharap simpati orang lain karena twit anda yang penuh penderitaan. Inget bro, tidak ada teknik yang everlasting, begitu juga nasib kita. Yang di atas akan ke bawah juga, dan yang di bawah pasti akan ke atas suatu saat nanti.

4. Belanjakan semua, investasi urusan nanti

Sudah menjadi keharusan bagi internet marketer untuk mempunyai ‘tools’ yang akan membantunya bekerja. Banyak dari alat bantu ini (bisa software, keanggotaan di forum, mencari freelancer, dan yang lainnya) harganya selangit. Semua sales page di setiap tools ini akan mengaku yang paling update dan paling hebat. Apabila anda sudah menghasilkan di internet marketing, pasti akan ada ketertarikan yang sangat untuk membeli tools yang terbaru. Baik sekedar mencoba atau memang ingin memastikan keunggulan yang selama ini sudah dipunyai. Beberapa IMers yang saya kenal bahkan selalu bilang, mempunyai tools ini itu adalah bentuk investasi yang harus dialokasikan setiap saat.

Saya tentu saja tidak membantah, saya sendiri mempunyai 6-8 tools yang saat ini saya pakai untuk membantu saya bekerja. Tidak semua dipakai terus-terusan juga, tetapi paling nggak hati menjadi tentram ketika tahu kita sudah mempunyai alat yang tepat. Tapi membeli berbagai tools ini jelas bukan investasi, ini adalah expenses (pengeluaran). Kebanyakan IMers berpikir, toh kalau saya membeli alat ini, kalau memang bekerja sesuai dengan keterangan di sales pagenya, pasti urangnya akan kembali dalam waktu secepatnya. Terkadang malah ada yang mengimpikan sebuah tools, jadi ketika pay out, semuanya dipakai untuk membeli tools tersebut. Big mistake!

Sekali lagi saya harus ingatkan, menjadi internet marketer adalah pilihan. Kalau merasa tidak bisa handle yang terburuk, mendingan jangan pernah berpikir untuk menjalani profesi ini. Karena semua internet marketer yang berhasil pasti sudah pernah merasakan titik yang terendah dalam hidupnya. Percaya deh.



Content Marketing

Unknown — @ 20.48

Kalau anda seorang digital marketer seperti saya, pasti sering mendengar atau bahkan sekarang sedang mendalami content marketing.

Custom publishing, custom media, customer media, customer publishing, member media, private media, branded content, corporate media, corporate publishing, corporate journalism and branded media : semuanya masuk dalam satu jangkar besar content marketing.

Pada dasarnya, content marketing adalah seni berkomunikasi dengan customer dan potential customer dengan tanpa teknik menjual sama sekali. Saya menyebutnya, soft selling.

Caranya adalah dengan memberikan informasi yang relevan sehingga membuat calon pembeli menjadi lebih pintar dari sebelumnya.

Intinya, content strategy, selalu berusaha untuk membuat kita; sebagai pebisnis, selalu memberikan informasi yang valuable kepada buyers atau potential buyers, sehingga mereka akan menjadi loyal dengan produk kita.

    Content marketing is a marketing technique of creating and distributing relevant and valuable content to attract, acquire, and engage a clearly defined and understood target audience – with the objective of driving profitable customer action.

Tadi sore saya ngobrol dengan saudara ipar yang baru pulang dari sebuah pameran konstruksi dan sipil di Jakarta Convention Center.

Salah satu stan yang dia kunjungi adalah stan Semen Holcim. Dengan muka yang sumringah, ipar saya ini bercerita bahwa keinginannya untuk menjadi seorang kontraktor perumahan terjembatani oleh customer service Holcim. Ini karena Holcim satu-satunya perusahaan semen di Indonesia yang menyediakan informasi dan training kepada semua orang yang ingin membangun rumah. Informasi ini diberikan secara cuma-cuma. Bahkan Holcim sanggup menghitung biaya pembangunan rumah setelah ada dessain dari pemilik rumah. Semuanya gratis. Oke, gak semua gratis, karena syaratnya pemilik rumah harus memakai produk Holcim.

Content marketing gak jauh berbeda dengan cerita Holcim di atas.
Daripada menjual keras produknya melalui sales promotion, pemasaran jenis ini lebih mengemukakan informasi yang berguna bagi calon pembelinya. Buat penganut content marketing, seluruh dunia pemasaran adalah dunia content.

Kalau di marketing konvensional, jaman dahulu saya akan dengan sangat mudah untuk menggolongkan content marketing ini ke dalam public relation. Tetapi kenyataannya, semua model promosi (bauran promosi), saat ini tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya content yang informatif, persuasif dan valuable.

Karena content marketing ini mempunyai karakteristik menyampaikan informasi yang relevan dan valuable, maka kebalikannya adalah : spam. Spam digolongkan sebagai informasi yang tidak informative, tidak rellevant dan tidak valuable.

Contet marketing yang baik akan membuat orang berhenti sebentar, membaca dengan cermat, berpikir, dan bertindak secara berbeda. Ini yang membuat content marketing berbeda dengan jenis marketing konvensional lain seperti iklan, direct marketing atau sales promo sekalipun.

Menurut saya, content marketing adalah perubahan proses dalam copywriting. Atau lebih ekstremnya, perubahan proses sudut pandang. Pikirkan sebuah brosur, atau website atau iklan.

Informasi yang berada dalam iklan tersebut tidaklah harus selalu harus menjual produk kita.
Kalau kita jualan kosmetik, infonya adalah mengenai pencegahan penuaan.
Kalau kita jualan batik, infonya adalah mengenai perawatan batik.
Kalau kita berjualan rumah, infonya adalah mengenai kondisi ekonomi sekarang ini.
Sounds familiar? Yes, buat anda yang bermain-main dengan blog dan adsense pasti mengerti betul bahwa content adalah segalanya. Relevansi tulisan merupakan aturan nomer satu untuk mendatangkan traffic yang berkualitas.

Bentuk dari content marketing ini bisa beragam, ini beberapa strategi untuk content campaign yang bisa dipakai :

1. Pastikan blogger, press, analis dan semua influencers diluar sana aware tentang konten yang anda pilih.
Dorong mereka untuk selalu share dengan followers mereka leat social media, blog posts dan yang lainnya.

2. Selalu menciptakan press release yang baik dan informatif tentang konten yang anda punyai. Press release akan sangat membantu menyebarkan konten.

3. Ciptakan review-review yang menarik untuk ditayangkan di website/blog lain. Produk aplikasi smartphone seringkali mempergunakan hal ini untuk mempromosikan konten yang mereka punyai.

4. Pastikan website perusahaan anda mempunyai menu Blog. Isi teratur dengan konten yang relevan. Link-kan dengan homepage agar pengunjung tertarik membaca. Perhatikan lama waktu pengunjung di blog
kita.

5. Selalu tes multiple ads dan keywords untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari iklan anda. Terkadang yang terbaik bukanlah yang terlihat seperti adanya.

6. Social media itu bukan hanya twitter. Banyak jenisnya. Perbanyak penggunaannya, seperti linked in, facebook, delicious, digg, reddit. Kalaupun anda memakai twitter, menggunakan orang lain dgn score lout tinggi sebagai buzzer akan sangat menolong konten anda.

7. Pakai email marketing? Pergunakan template-template email yang ada. Hindari email hanya berisi kata-kata saja.
Future Content Marketing : Infographic Visual
content-marketing

Saya saat ini adalah seorang dosen. Salah satu hal yang selalu saya bawa ke kelas adalah : saya tidak pernah membawa presentasi ketika mengajar.
Saya percaya betul, bahwa alur visual akan jauh lebih kena dan mudah diingat.

So, setiap kali saya ke kelas, whiteboard selalu penuh dengan tulisan, tanda panah, gambar-gambar dan terkadang bentuk-bentuk yang gak jelas.
Yang pernah ke kelas saya pasti akan mengiyakan.
Jadi, menurut saya, the next content marketing adalah proses yang mampu menjabarkann semua secara visual, baik gambar ataupun tulisan, but less in writing.

Walhasil, infographic akan booming dalam beberapa tahun ini. Alesannya simpel :
(1) Setiap hari kita sudah dijejali dengan kata-kata
(2) Kita gak akan punya waktu lagi untuk membaca informasi secara lengkap, dan
(3) konten visual – gambar – jauh lebih menarik dan bisa menjadi problem solving yang indah.

Sebuah infographic yang bagus adalah cara kita memberikan penjelasan melalui konten yang reader-friendly. Terdapat 3 (tiga) format :

1. Statis – memakai infographics yang statis untuk menjelaskan mengenai brand dan produk yang kita punyai.

2. Motion – memakai infographic yg bergerak untuk memunculkan emosi pembaca dan menerangkan konten anda dengan cara yang powerful.

3. Interaktif – memakai interactive infographics untuk menjelaskan secara mudah mengenai data dalam jumlah yang banyak sekaligus mempererat pengalaman pembaca.



TRAFFIC MARKETING SOURCE

Unknown — @ 20.43


Traffic Marketing Source . . . Memahami bisnis CPA di affiliate marketing memang terkadang tidak mudah. Apalagi apabila kita memutuskan untuk memakai kacamata kuda, gak mau belajar dan menganggap semuanya sama di internet marketing.






Dari pengalaman saya, mempelajari Adsense, atau Clickbank atau CPA, atau yang lain, selalu memerlukan pendekatan yang berbeda.

Ketika mempelajari adsense, saya mengerti bahwa traffic dari SEO adalah raja.
Oke, terkadang saya menambah dikit paid traffic buat ningkatin Alexa (tentu saja adsense-nya dalam kondisi di copot hehehe) atau beberapa kali nemu traffic membludak dari bookmarking site atau dari image search.

Ketika mulai mendekati CPA, pendekatan saya mengenai traffic menjadi jauh berbeda. SEO yang tadinya menjadi andalan, sekarang bergeser menjadi yang lebih luas lagi. Saya mulai menyadari ternyata masih banyak sumber traffic yang lain, dan dengan kualitas yang sama dengan traffic SEO, in term of conversion. Ini adalah beberapa jenis traffic, selain SEO.

  • Paid Traffic. Bahasa Indonesianya : trefik berbayar. Pertanyaannya adalah : traffic kok berbayar? Persis, itu yang saya pengen tahu dari awal. Tetapi rupanya bisnis ini sangat berkembang di dunia internet. Berguna (terkadang) untuk yang (masih) bermain-main dengan clickjacking. Nanti saya akan cerita asal muasal paid traffic ini deh, tapi yang jelas, gak semua paid traffic itu berkualitas. Bagusnya dari paid traffic adalah, traffic-nya bener-bener dari manusia. Tugas kita adalah menemukan hal-hal yang cocok untuk jenis traffic yang ditawarkan. Kalo pas, dijamin duwit bakal mengalir kenceng. Pelayanan dari penyedia traffic ini biasanya adalah pop-up/pop-under. Itu lho, yang suka tiba2 muncul (pop up) kalo kita lagi browsing-browsing situs tertentu. Contoh penyedia traffic ini : traffic vance, lead impact, directcpv,  dll. Traffic jenis ini lazim disebut PPV (Pay PerView) atau Contextual.
  • PPC Search Engine. Pendek saja : ini kalo kita pasang iklan di PPC (Pay Per Click) Search Engine semacam Adwords, Yahoo Bing Network (Microsoft, Yahoo dan Bing). Trafficnya sangat berkualitas. Rasanya sih ini gak perlu penjelasan deh, udah sangat jelas.
  • Media Buy. Kata pendeknya : pasang iklan dari website tertentu. Bisa juga disebut display traffic. Penjelasannya sederhana, kita pasang iklan dari website yang mempunyai visitor yang kira-kira akan tertarik dengan produk yang kita tawarkan. Media buy ini bisa direct, langsung nego ke pemilik website; atau bisa juga non direct, pada saat pemilik website memakai pihak ketiga untuk mengurus iklan di websitenya. Beberapa pihak ketiga yang menawarkan hal semacam ini adalah buysellads, sitescout, myads, advertising, mochimedia, yabuka, adconion, dll. Khusus untuk yang ‘bermain’ dengan offer adult, bisa lihat situs media buy macam : exoclick, juicyads, traffic junky, ero advertising, dll.
  • Social Media. Ini mudah. Semua jenis social media adalah traffic favorit saya. Mulai dari facebook (fan page, facebook ads, dll), twitter, pof, youtube, sampai dengan pinterest bisa dipakai. Keunggulannya adalah traffic ini bisa sangat laser targeted (terutama dari facebook). Kalo sudah ketemu dan nge-klik, konversinya bisa luar biasa.
  • Email Traffic. Ini adalah traffic yang berasal dari auto responder yang kita kirimkan ke penerima email. Kalo kita mempunyai list email (hasil dari List Building), kemudian kita bisa memilih offer yang memperbolehkan trafic jenis ini. Step selanjutnya, ya di blast saja. Kalo penerima email nge-klik url yang kita kirimkan, itu menjadi traffic dari email. Sesimpel itu.
  • Mobile Traffic. Jenis mobile traffic bisa bermacam-macam. Kalo dahulu hanya berupa sms, sekarang bentuknya bisa beragam. Beriklan di aplikasi di smartphone misalnya, itu termasuk mobile traffic. Dengan perkembangan tablet dan smartphone jaman sekarang, traffic jenis ini akan mendominasi di masa mendatang. Untuk bisnis CPA, saat ini offer yang menawarkan traffic ini memang pay out-nya masih kecil, tapi prediksi saya akan pelan-pelan naek menjadi seperti offer yang lain.
  • Incentivized Traffic. Itu nama lain dari content locking. Bahasa gampangnya gini : kalo ada visitor masuk ke website kemudian ada pop-up dan visitor ‘dipaksa’ untuk melakukan sesuatu sebelum bisa melihat konten websitenya, biasanya dengan masukin email atau zip atau data. Itu content locking, dalam bahasa yang sederhana.


 



Affiliate vs Multi Level Marketing

Unknown — @ 20.42


Ada satu pertanyaan menggelitik yang saya masih belum bisa jawab sampai sekarang : apa itu affiliate marketing?

Kemudian coba jawab dalam bahasa Indonesia, apa jawabannya?
Bertahun-tahun saya mencoba mencari tahu jawaban pertanyaan itu. Akan bertambah lebih susah lagi apabila yang bertanya adalah orang yang nggak ngerti sama sekali affiliate marketing.

Dan akan menjengkelkan ketika tiba saatnya orang tersebut menyamakan apa yang saya lakukan di affiliate marketing dengan Multi-Level-Marketing. Drop!

Sebetulnya gak bisa disalahin juga, affiliate marketing banyak berkembang di luar negeri. Terutama di negeri yang internetnya sudah sangat maju. Ini perbedaan sangat mendasar pertama, affiliate marketing hanya bisa dipakai di dunia maya. Lho kalau reseller toko bagaimana? Bentar, itu akan dibahas lain waktu. Sekarang dengan MLM dahulu.

Dari sejak pertama kali menginjakkan kaki di internet marketing, kata affiliate marketing memang bukan hal yang mudah untuk dibicarakan. Yang paling mudah ya PPC Marketing (Pay per Click), Email Marketing, Search Engine Marketing, Social Media Marketing, tapi coba silakan cari istilah yang pas, yang terdiri dari 2 kata untuk affiliate marketing, rasanya tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa teman baik saya mencoba untuk memakai kata pemasaran afiliasi, tetapi entah kenapa saya kurang sreg menterjemahkan ‘affiliate’ dengan ‘afiliasi’.

Mungkin karena buat saya, kata afiliasi berarti terikat dengan aturan, yang lebih pas dihubungkan dengan kerjasama antara dua organisasi (B2B), dan bukan affiliate seperti yang dimaksud dalam affiliate marketing (B2A2C).

Mungkin karena afiliasi lebih seperti kata benda. Diam, dan tidak bergerak. Sedangkan menurut saya, affiliate marketing itu adalah kata kerja. Utuh dan tidak bisa dipisahkan. Maksudnya, kata ‘affiliate’ dan ‘marketing’ harus jadi satu. Jadi dapet akhiran ‘+ing’ nya, yang diartikan kata kerja. Dinamis.

    af·fil·i·ate (-fl-t)
    v. af·fil·i·at·ed, af·fil·i·at·ing, af·fil·i·ates
    v.tr.
    1. To adopt or accept as a member, subordinate associate, or branch: The HMO affiliated the clinics last year.
    2. To associate (oneself) as a subordinate, subsidiary, employee, or member: affiliated herself with a new law firm.
    3. To assign the origin of.

Bagi saya, mungkin Referral Marketing jauh lebih pas (dan lebih bisa dimengerti), atau kalau yg lebih mumet lagi ya namanya jadi Performance-Based Marketing (Wikipedia lebih suka meng-asosiasikan dengan kata ini). Tapi sekali lagi, apalah arti sebuah nama. Yang penting ngerti dan paham maksudnya. Selepas itu ya silakan kita ambil manfaat positifnya.

Nah, back to basic. Jadi apa sebetulnya Affiliate Marketing dan apa membedakan dengan Multi-Level-Marketing? Salah banyak diantaranya ada di bawah ini :

    Sudah disebut diawal, affiliate marketing hanya terjadi di dunia internet. Ini disebabkan karena sistem pemasaran jenis ini memerlukan sistem deteksi otomatis dari setiap referal yang masuk. Sistem ini biasanya di-inject dengan platform cookies, yang akan meninggalkan jejak di komputer visitor. Mudahnya gini : pernah dengar Wego? Wego adalah website yang melayani pemesanan tiket pesawat dan hotel. Coba anda masuk ke dalamnya. Akan ada perbandingan harga diantara web lain (lihat gambar). Apabila akhirnya anda memutuskan untuk pesan kamar hotel melalui Agoda dengan link yang disediakan Wego, maka Wego akan mendapatkan 6%-9% dari setiap pembelian yang anda lakukan. Nah, karena masih ada cookies (jejak) yang yang ditempel dari Wego di komputer anda. Kalaupun setelah 20 hari anda pesan kamar lagi lewat Agoda, Wego akan tetap dapat komisinya. Itulah fungsinya cookies yang di Agoda dipasang selama 30 hari.



    Bagaimana dengan MLM? Walaupun dahulu dimulai dengan sistem offline, saat ini MLM sudah mulai merambah sistem online. Produk Oriflame yang dijual oleh online misalnya. Terus terang saya terkagum dengan sistem pemasaran MLM yang digabungkan dengan sistem affiliate marketing ini, dan dilakukan online. Tetapi tetap saja ada hal mendasar yang harus dipenuhi ketika kita berbicara MLM. Bahwa anggota (biasa disebut downline), tetap harus membeli sejumlah barang ke perusahaan, sebelum kemudian berusaha kembali mencari downline (yang juga akan membeli barang dari perusahaan tersebut. Buat saya, sistem MLM lebih tepat dengan membidik ‘influencer’ dan bukan ‘end user’. Influencer ini yang akan bercerita, membuat pertemuan, menerima order sampai dengan maintain downline agar tetap menjadi loyalis dengan berbagai macam bonus.

    Walaupun tidak harus, sistem affiliate marketing akan memerlukan perusahaan perantara sebagai Marketplace/Affiliate Network. Hal ini tidak berlaku untuk Amazon yang mengelola sendiri sistem affiliate-nya. Bahkan Apple, perusahaan yang didirikan Steve Jobs, menunjuk Commision Junction untuk menggarap sistem affiliate hardware-nya, dan Link Share untuk semua aplikasinya. Keunggulan menggunakan Affiliate Network ini agar Apple tidak bersusah payah mencari affiliate marketer yang akan mempromosikan produk. Affiliate Network biasanya sudah mempunyai membangun jaringan affiliate marketer yang tergabung di dalamnya. Membayangkan Marketplace/ Affiliate Network itu seperti : Toko grosir. Merek produk adalah advertiser. Mereka datang ke Toko Grosir untuk naruh barangnya. Kemudian datanglah pembeli (Note: di Affiliate Network/Marketplace kita tidak harus membeli barang untuk mempromosikan). Pembeli ini akan menjual kembali barang advertiser tadi di tokonya agar sampai ke end-user. Asiknya, pembeli di toko grosir itu, bisamlm membeli (mempromosikan) berbagai barang yang ada di Toko Grosir langganannya. Tinggal pilih saja. Ada berbagai merek dari berbagai advertiser. Pembeli disini biasa disebuat publisher/affiliates.

    Sedikit berbeda dengan yang di atas, MLM hanya menjual produk dari satu merek saja. Walaupun demikian, merek ini biasanya mempunyai diversifikasi lini produk yang luas. Merek satu, tapi produknya bisa ratusan, bahkan ribuan. Dari sini si pemilik merek itu mendapatkan uang. Dari setiap pembelian yang dilakukan oleh downline. Fokus MLM adalah merekrut downline sebanyak-banyaknya agar dapat bermain dengan kelipatan/ kuantiti.

    Affiliate marketing bukanlah bisnis yang ‘set and forget’. Okelah kalau anda bermain dengan ‘content locking’ mungkin masih bisa agak tenang, tetapi tetap saja konten di web harus di update terus agar mendapatkan new visitor yang cukup. Kita harus secara aktif mempromosikan produk yang ada melalui berbagai channel yang ada. Tidak ada downline yang akan terus berpromosi ketika anda tidur jadi anda harus mengontrol terus aktivitas promosi yang anda lakukan. Fokus affiliate marketer adalah mencari end-user, sedangkan pemilik barang akan fokus mencari Affiliate Network yang paling tepat untuknya.

    Walaupun banyak ditentang oleh pelaku MLM, di bisnis ini, dalam beberapa tingkatan tertentu, anda akan merasakan juga ‘set and forget’. Seperti ketika downline anda bekerja keras mencari downline yang lain. Di level tertentu, turunan anda ini akan bisa bekerja (tanpa mereka sadari) untuk upline-nya. Sekian persen komisi masuk ke upline. Tugas upline adalah menjaga motivasi dan semangat di grupnya. Pada tingkatan ini, sangat kentara tugas ‘influencer’ bagi upline yang berhasil. Di beberapa kasus, sistem MLM sekarang sudah dipakai oleh berbagai perusahaan asuransi. Mereka tidak lagi mencari pelanggan yang membeli premi, tetapi mencari recruiter yang mampu merekrut lebih banyak downline.

    Nah, kalau sudah sampai ke tataran produk, terlihat jelas banyak perbedaan. Di affiliate marketing, walaupun produknya bisa beragam tetapi advertiser mempunyai tujuan yang berbeda-beda dengan produknya. Perusahaan asuransi, kebanyakan mencari leads (email dan zip) untuk kemudian di follow up mereka dengan pendekatan yang berbeda. Misalnya gini, perusahaan asuransi mendaftarkan produk asuransinya ke Affiliate Network. Tujuannya agar mendapatkan leads (traffic yang sangat targeted, biasanya berbentuk email dan kode pos yang dimasukkan sukarela dari visitor). Maka, affiliate marketer harus bisa menjaring leads (bukan downline) sebanyak-banyaknya untuk bisa mendapatkan uang. Yes, satu visitor yang memasukkan email dan kodepos nya, maka affiliates akan mendapatkan sejumlah dollar. Sepertinya mudah ya? Percaya deh, gak semudah yang dibayangkan. Perusahaan yang lainnya, produknya adalah perawatan kulit misalnya. Yang mereka cari adalah trial. Jadi visitor memasukkan datanya untuk dikirimkan sample produk dari perusahaan perawatan kulit tersebut. Maka yang dicari affiliate adalah bagaimana caranya agar visitor bersedia memberikan data untuk kemudian dikirimkan sample produk. Setiap data yang masuk, affiliate akan mendapatkan sejumlah komisi uang. Semua ini dilakukan di internet. Affiliate marketer tidak harus bertemu dengan end-user.

    Sedikit berbeda, MLM bergantung penuh kepada kredibilitas sang influencer. Disini terkadang yang membuat orang agak retensi terhadap sistem MLM. Alesannya karena : gak bisa jualan lah, gak punya temen banyak lah atau gak pede jualan barang ke temennya. Sekali lagi, karena sistemnya incluencer yang dibidik, maka hasil rekrutnya pasti tetap yang kenal dengan influencer tersebut. Sistem dibangun dengan saling kenal dan membangun kepercayaan di dalamnya. Saling memotivasi menjadi penting.

Kedelapan perbedaan di atas mungkin masih sedikit dengan apa yang anda temukan. Perbedaan yang mendasar lainnya adalah : MLM adalah bagaimana me-manage orang, sedangkan affiliate marketing adalah me-manage produk. Jelas berbeda. Apabila anda mempunyai definisi yang membedakan diantara keduanya, silakan komen di box komentar dibawah



Display Ads

Unknown — @ 20.41

Internet marketing saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat.

Sejak Google menjadi terlalu dinamis (baca: menyebalkan) karena update yang terus dilakukan di search queries-nya, banyak pemasaran di internet yang mulai berpaling dari search engine.
Sekarang ini, baik Media Buy ataupun iklan banner PPC sudah mulai banyak dipakai. Ini salah satu cara untuk mendapatkan traffic yang berkualitas. Dan tentu saja, targeted.

Memakai kedua jenis strategi marketing di atas memerlukan ketajaman.
Terutama dalam memilih keywords atau memilih website yang akan kita pasang iklan.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah materi ads/iklan yang akan kita pasang.
Display ads menjadi faktor yang sangat penting. Pernah denger ‘wallpaper effect?’ Ini efek ketika kita melihat setiap hari sesuatu yang antara penting dan gak penting.
Orang yang akan pasang wallpaper di rumahnya hanya akan ‘ngeh’ warna dan corak ketika akan pasang saja.

Dia akan memperhatikan detail semua yang ditawarkan oleh penjual wallpaper. Ketika wallpaper sudah terpasang, beberapa bulan yang punya rumah ditanya wallpaper seperti apa yang dipasang belum tentu dia bisa menjelaskan. Padahal, wallpaper itu dilihat setiap hari. Bahasa lain, gejala ini disebut ads blindness. Buta sama iklan karena sudah terlalu biasa.

Yang selalu menjadi pertanyaan besar ketika kita membutuhkan sebuah desain adalah : apakah perlu desainer? Banyak hal yang bisa dilakukan apabila kita mempunyai desainer yang dedicated. Caranya bisa berbagai macam :

1. Bisa memakai jasa freelancers

2. Crowdsourced atau yang paling mudah ya

3. Memakai jasa ads agency. Walaupun demikian, jasa ads agency (yang sudah mulai banyak yang lokal juga) tidak disarankan dipakai untuk SMEs, apalagi yang budget campaign masih di bawah $50,000. Desainer bagus bisa dicari di freelancer, 99designs, designcrowd, elance, odesk, atau crowsource lokal : sribu.

Selalu diingat kalau akan memakai freelance bahwa anda harus tahu persis apa yang anda inginkan, dengan begitu anda bisa mencari pasti desainer dengan pengalaman tertentu. Termasuk juga mengenai billing (apakah per jam atau fixed-price billing), lama pengerjaan, subjek untuk revisi sampai dengan copyright kepemilikan desain.

Diskusikan itu semua di awal. Jangan di tengah pekerjaan atau bahkan di belakang.
Pengalaman pribadi saya (yang bukan desainer tulen), seringkali kita terjebak di urusan desain. Membuat desain bagus untuk Landing Page dan Display Ads sudah jelas akan menuntut waktu yang lebih. Apalagi apabila kita harus menyiapkan 8-10 gambar untuk keperluan optimasi split test. Tips-nya adalah, jangan sampai keperluan anda untuk membuat desain ini melebihi 10% dari total biaya yang akan keluarkan untuk campaign.


Saya pernah mencoba keduanya. Didesainkan dan desain sendiri. Mendesain sendiri Display Ads berarti kita harus siap untuk mengatakan ke diri kita sendiri kalau kita ini bukan desainer yang solid. Terkadang kita membuat layout dasar yang mudah dicontoh oleh orang lain karena keterbatasan yang kita punyai.

Dan percaya deh, ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hanya saja, dengan mendesain sendiri, kita akan mempunyai cukup otoritas untuk merubah desain. Ngingetin lagi, split test di setiap desain bisa menyangkut warna, ukuran, bentuk dan jenis huruf yang dipakai. Kalau bikin sendiri, semua ini akan mudah dilakukan. Selain itu, kalau campaign kita low budget, daripada menghabiskan budget untuk desain, alokasi dananya bisa di re-invest di campaign saja.


Tapi, bukan berarti make desainer juga gak oke. Terkadang kita dapet hasil yang bagus karena desainernya ngerti apa yang dia lakukan. Lebih dari itu, waktu kita bisa optimal untuk otak-atik strategi campaign yang akan kita jalanin daripada desain. Terkadang saya pesen desain bukan karena perlu desain baru, tetapi semata-mata karena saya perlu ide baru untuk Display Ads. Sangat berguna apabila kita banyak berurusan dengan Media Buy.
Nah, seperti yang kita tahu, namanya juga Display Ads, akan perlu gambar/photo. Berikut adalah sumber-sumber yang bisa di explore buat nyari foto-foto yang keren :

    Foto berbayar : istockphoto, bigstockphoto, atau fotolia
    Foto Gratis : sxc.hu, morguefile, pixmac.com/free-pictures

Sedikit tips kalo mau pake gambar/foto :

  •     Pake gambar yang resolusi nya lebih besar dari yang kita perlukan. Ini penting agar budget beli gambar kita gak sia-sia. Misalnya, gambar untuk iklan 300×200 harus bisa juga dipake di 300×600 tanpa kehilangan kualitas gambar.
  •     Kecuali anda adalah seorang photographer profesional, jangan sesekali pake foto yang anda jepret sendiri. Percaya deh, itu namanya terlalu pede.
  •     Kalau anda akan memakai gambar yang berbeda untuk epentingan split test, gunakan format yang sama dalam satu campaign yang akan anda publish. Ganti saja gambarnya dengan beberapa opsi.
  •     Kalau anda memakai jasa desainer, termasuk memperbolehkan mereka untuk membeli gambar/photo, pastikan di akhir kerjaan anda juga mendapatkan gambar mentahnya (raw picture). Jangan hanya mendapatkan hasilnya saja.
  •     Penting! Hanya beli gambar/photo yang ‘royalty free’ agar tidak ada permasalahan di kemudian hari.
  •     Kalau gambar dipake di Landing Page juga, pastikan ada tanda copyright anda disitu. Ini juga penting, agar orang gak gampang copy paste gambar yang anda punya.



Manfaatkan Blog Untuk Promosi

Unknown — @ 20.40

Manfaatkan Blog Untuk Promosi. Banyak afiliate marketer yang menggunakan blog sebagai sarana promosi.

Memerlukan waktu dan ketekunan yang tidak sedikit. Tetapi hasilnya bisa dahsyat lebih yang kita pikirkan.


Anda harus pintar dengan cara berpromosi yang kita pakai di blog. Ketika niat kita ingin banyak menghasilkan penjualan sales/actions,  malah banyak yang justru ditinggalkan pengunjungnya karena terlalu frontal promosi. Tips yang dapat dipakai untuk blog anda.


Contoh :

Anda punya blog yang ramai pengunjungnya ! Ini mungkin sedikit tips / tricknya :


1. Impresi tidak penting jadi bagaimana caranya supaya konversi

Lebih baik anda membuat artikel tentang iklan anda. Berikan informasi yang baik. Jangan berlebih lebihan. Beri tahu manfaat baik dan buruknya jika perlu.

2. Gunakanlah SID/TID dalam setiap iklan/link

Anda harus tahu iklan mana yang banyak di klik atau yang tidak sama sekali ! Sehingga anda dapat segera merubahnya.




3. Selalu split test setiap iklan

Gunakan plugin gratisan : Ad Injection Plugin.

Padukan antara split test dengan pemakaian tracking SID/TID ! Anda akan temukan iklan dengan impresi tinggi tapi sales rendah ! Jika anda alami itu balik lagi ke no 1. 

4. Buat Mailing list

Ini penting karena akan mendapatkan loyalti dari pengunjung blog anda.




5. Motif Blog

Dasar produk afiliate yang kita pasang di blog tidak menjual ialah motifnya.

Jika blog anda tentang memasak maka pengunjungnya adalah sebagian besar ibu ibu paruh baya dengan satu atau dua orang anak.

Kita bisa pasang iklan buku masakan atau peralatan masak.
6. Perlihatkan manfaat produk dalam review

Berikan review produk yang jujur jangan langsung menjual. Anda harus tahu hard selling dan soft selling.

Pengunjung lebih suka soft selling !!





Selamat mencoba!